PT KP PRESS - Harga minyak semakin turun mendekati akhir pekan. Harga minyak merangkak turun dalam empat hari perdagangan berturut-turut sepekan ini.
KONTAK PERKASA FUTURES - Kamis (31/10) pukul 7.23 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 54,92 per barel, turun 0,25% ketimbang harga kemarin. Dalam empat hari perdagangan, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini sudah turun 3,07%. PT KONTAK PERKASA - Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures berada di US$ 60,57 per barel. Harga minyak brent tercatat turun 2,34% sejak akhir pekan lalu. Energy Information Administration (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu di tengah tingginya impor dan pelepasan cadangan nasional. EIA melaporkan, stok minyak mentah di luar Strategic Petroleum Reserve (SPR) naik 5,7 juta barel. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Angka ini jauh lebih tinggi daripada ekspektasi pasar yang meramal kenaikan hanya 494.000 barel. Bahkan, laporan EIA ini jauh berbeda dengan laporan American Petroleum Institute pada Selasa lalu yang menyebutkan bahwa stok minyak turun 708.000 barel. "Rebound impor minyak dari Kanada dan pelepasan stok SPR menyebabkan lonjakan persediaan," kata Matt Smith, director of commodity research Clipper Data kepada Reuters. Stok minyak di Cushing, Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman minyak berjangka AS naik dalam empat pekan berturut-turut. "Ini menyebabkan tekanan pada selisih minyak WTI, selisih pengiriman Desember dan Januari beralih dari backwardation menjadi contango," ungkap ING dalam catatan yang dikutip Reuters. Source : kontan.co.id
0 Comments
PT KP PRESS - Harga minyak masih cenderung tertekan pada pertengahan pekan ini. Rabu (30/10) pukul 7.14 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 55,50 per barel, turun tipis dari US$ 55,54 per barel pada penutupan perdagangan kemarin.
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 turun ke US$ 61,55 per barel dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 61,59 per barel. Dalam tiga hari terakhir, harga minyak WTI dan brent bergerak cenderung stabil dengan kenaikan dan penurunan tipis. PT KONTAK PERKASA - Persediaan produk olahan minyak menurun di Amerika Serikat (AS) pada dua pekan lalu. Perusahaan-perusahaan pengolahan minyak cenderung mengurangi aktivitas. Stok bensin turun 2,2 juta barel yang merupakan penurunan dalam lima pekan terakhir. "Pasar minyak semakin khawatir dengan persediaan produk olahan minyak dan ini menopang harga," kata John Kilduff, partner Again Capital kepada Reuters. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Dia menambahkan, perusahaan pengolahan minyak AS beroperasi dengan kapasitas sangat rendah akibat adanya pemeliharaan sejak September. Menurut data Energy Information Administration, kapasitas terpakai pengolahan minyak saat ini berada di sekitar 85%. Brian Gilvary, Direktur Keuangan BP kemarin mengatakan bahwa harga minyak brent berada di keseimbangan pada US$ 60 per barel. Tapi dia memperkirakan bahwa harga akan turun akibat tensi perdagangan AS dan China. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga emas turun lagi di bawah US$ 1.500 sejak penutupan perdagangan kemarin hingga pagi ini. Selasa (29/10) pukul 8.04 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.491,59 per ons troi, turun 0,06% jika dibandingkan dengan harga kemarin pada US$ 1.492,51.
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange pun turun 0,15% ke US$ 1.493,60 per ons troi dari harga penutupan kemarin pada US$ 1.495,80 per ons troi. "Seluruh perhatian kini tertuju pada rapat The Fed. Investor sangat menunggu kejelasan apakah bank sentral akan tetap dovish hingga akhir tahun," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank kepada Reuters. PT KONTAK PERKASA - Sharma mengatakan, pasar emas saat ini berada dalam fase wait and see. Federal Reserve menggelar rapat bulanan pada 29-30 Oktober. Menurut Fed Watch, CME Group, trader melihat potensi 90,4% pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis point. PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Kenaikan harga emas jika suku bunga turun akan lebih terbatas, karena sekarang tidak ada tensi perang dagang seperti pada musim panas lalu," kata Stephen Innes, market strategist AxiTrades kepada Reuters. Tapi, Sharma mengatakan bahwa perkembangan perang dagang AS-China hanya akan menggerakkan harga emas sementara. "Situasi lebih kompleks untuk diselesaikan dengan terburu-buru," kata dia. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga minyak melanjutkan kenaikan di hari perdagangan kelima berturut-turut pada awal pekan ini. Senin (28/10) pukul 7.08 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,10% ke US$ 56,72 per barel ketimbang posisi Jumat lalu.
KONTAK PERKASA FUTURES - Dalam lima hari perdagangan berturut-turut, harga minyak WTI menguat 6%. Pada rentang waktu yang sama, harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures menguat 5,29%. Pagi ini, harga minyak brent berada di US$ 62,08 per barel yang merupakan harga tertinggi sejak 25 September atau lebih dari sebulan lalu. Hari ini harga minyak brent naik 0,10%. PT KONTAK PERKASA - Sejumlah penyokong kenaikan harga emas sejak pekan lalu adalah optimisme negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) Dan China, penurunan persediaan minyak mentah AS dan kemungkinan langkah pemangkasan lagi dari OPEC. Jumat lalu, pejabat AS mengatakan bahwa AS dan China makin mendekati finalisasi bagian pertama kesepakatan dagang setelah berbulan-bulan perang tarif. PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Nuansa positif muncul dari pembicaraan AS dan China dan ini menyokong pasar saham. Harga minyak diuntungkan dari hal tersebut," kata John Kilduff, partner Again Capital kepada Reuters. Stok minyak mentah AS pada akhir pekan 18 Oktober turun 1,7 juta barel. Meski ada kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang bisa menahan laju kenaikan harga minyak, OPEC mengatakan akan memperpanjang pemangkasan produksi. OPEC+ memperpanjang kesepakatan pemangangkasan 1,2 juta barel per hari pada Juli lalu. Periode pemangkasan akan berlangsung hingga Maret 2020. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga emas makin terjerembab pada sore hari ini. Mengutip Bloomberg pada (24/10) pukul 16.06 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange ada di US$ 1.492,20 per ons troi, turun 0,23% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.495,70 per ons troi.
KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara itu, harga emas di pasar spot juga melemah 0,16% ke level US$ 1.489.66 per ons troi. Koreksi harga emas terjadi di tengah fluktuasi harganya dalam pekan ini lantaran ketidakpastian Brexit. PT KONTAK PERKASA - Namun, menurut para analis, ketidakpastian Brexit masih membuat investor fokus apada emas. Di sisi lain, penurunan suku bunga AS juga akan membuat investor kembali ke emas. PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Permintaan emas akan didukung karena Fed akan memangkas suku bunga lagi dan Bank Sentral Eropa akan tetap akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dikutip Reuters. Menurutnya, peningkatan stimulus dari bank sentral akan menjadi penyokong kenaikan harga emas dalam jangka panjang. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga emas masih terkoreksi pada Kamis (24/10) siang. Pukul 12.04 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange ada di US$ 1.495,50 per ons troi, turun 0,01% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.495,70 per ons troi.
KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara itu, harga emas di pasar spot justru mulai menguat ke level US$ 1.492,38 per ons troi. Harga emas di pasar spot menguat 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.492,43 per ons troi. PT KONTAK PERKASA - Koreksi harga emas terjadi di tengah fluktuasi harganya dalam pekan ini lantaran ketidakpastian Brexit. Namun, menurut para analis, ketidakpastian Brexit masih membuat investor fokus apada emas. Di sisi lain, penurunan suku bunga AS juga akan membuat investor kembali ke emas. PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Permintaan emas akan didukung karena Fed akan memangkas suku bunga lagi dan Bank Sentral Eropa akan tetap akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dikutip Reuters. Menurutnya, peningkatan stimulus dari bank sentral akan menjadi penyokong kenaikan harga emas dalam jangka panjang. Source : kontan.co.id |
AuthorKontak Perkasa Bandung Archives
February 2022
|