PT KP PRESS - Harga emas dunia melonjak lebih dari 2,5% ke level tertinggi dalam sebulan pada Kamis (9/4/2020). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot melonjak 2,5% menjadi US$ 1.686,85 per ons pada pukul 1:31 sore waktu New York. Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak 9 Maret di US$ 1.690,03. Dengan demikian, harga emas telah meningkat sekitar 4,2% sepanjang minggu ini.
KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara itu, harga kontrak emas berjangka AS naik 4,1% lebih tinggi ke posisi US$ 1.752,80 per troy ounce. Apa yang memicu kenaikan harga emas? "The Fed meluncurkan stimulus lain dari gudang senjata yang menawarkan bantuan besar untuk usaha kecil dan menengah serta kota," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar di BMO kepada Reuters. PT KONTAK PERKASA - Dia menambahkan, "Emas menguat karena kebijakan moneter ini pada akhirnya harus dilunasi dan pembayaran itu mungkin akan memicu inflasi yang lebih tinggi di suatu tempat." Asal tahu saja, The Fed meluncurkan menggelontorkan stimulus senilai US$ 2,3 triliun untuk mendukung pemerintah daerah dan usaha kecil dan menengah dalam menjaga ekonomi AS agar tetap utuh saat negara itu memerangi pandemi virus corona. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pimpinan The Fed Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah. Asal tahu saja, The Fed meluncurkan menggelontorkan stimulus senilai US$ 2,3 triliun untuk mendukung pemerintah daerah dan usaha kecil dan menengah dalam menjaga ekonomi AS agar tetap utuh saat negara itu memerangi pandemi virus corona. Pimpinan The Fed Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah. Data menunjukkan, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran dalam tiga minggu terakhir telah melampaui 15 juta, dengan klaim baru mingguan mencapai 6 juta untuk minggu kedua berturut-turut pada pekan lalu. Sementara itu, lebih dari 1,47 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 87.760 di antaranya telah meninggal dunia. "Dampak ekonomi dari pandemi ini kemungkinan akan menyita pasar dalam waktu yang sangat lama, bahkan ketika pandemi telah mereda. Emas kemungkinan mendapat untung dari melimpahnya uang bank sentral dan utang baru," analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan. Faktor lain yang juga mendongkrak harga emas adalah melemahnya dolar AS sebesar 0,6%. Source : kontan.co.id
0 Comments
PT KP PRESS - Menembus level US$ 1.700 per ons troi, harga emas diperkirakan hanya naik sementara. Untuk jangka pendek harga masih berpotensi untuk koreksi, sedangkan untuk jangka panjang tren kenaikan masih tercermin pada pergerakan harga emas.
KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/4) harga emas untuk pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange naik 0,70% ke US$ 1.705,60 per ons troi. Sedangkan harga emas spot justru turun 0,29% ke US$ 1.656,17 per ons troi pada hari ini pukul 18.40 WIB. Presiden Komisioner HFX Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan harga emas disebabkan peningkatan risiko di pasar keuangan. Alhasil, spekulator cenderung memilih untuk masuk ke aset rendah risiko sementara waktu. "Kenaikan (emas) sepertinya terbatas dalam pekan ini, karena value yang sudah terlalu tinggi," jelas Sutopo kepada Kontan, Selasa (7/4). Di samping itu, emas memainkan peran kunci selama kuartal pertama ketika kondisi pasar keuangan tengah memburuk. Ini terjadi akibat pasar saham di seluruh dunia menderita kerugian besar di tengah kepanikan Covid-19. Namun, untuk jangka panjang Sutopo menilai ada beberapa dukungan seperti peningkatan permintaan investor, kebijakan moneter dan stimulus fiskal, ekonomi yang turun, dan prospek ekonomi yang suram. Selain itu, ketidakpastian diperkirakan masih berlanjut khususnya yang terkait dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi yang bakal mendorong nilai emas naik lebih lanjut. "Bahkan, resesi global sekarang menjadi kasus dasar bagi sebagian besar investor. Di sisi lain dolar AS yang kuat dapat menahan harga emas di April, terutama jika ada lonjakan tajam yang lebih tinggi," ujar Sutopo. Meskipun begitu, ekspektasi inflasi rendah di beberapa negara, sementara ini dapat membebani harga emas. Sutopo menilai saat ini tidak ada parameter yang cukup valid untuk mengukur prospek harga emas di kuartal depan. Di sisi lain, ketidakseimbangan antara ketersediaan fisik karena sebagian aktivitas pertambangan cenderung lesu dan melonjaknya harga emas non-fisik, diprediksi Sutopo berpotensi menyeret harga emas terkoreksi dan bergerak dalam rentang harga antara US$ 1.550 per ons troi hingga US$ 1.750 per ons troi. "Saat ini harga emas memang sedikit mahal, investor bisa saja melepas sebagian cadangan, sembari menunggu harga bergerak ke level rendah kisaran US$ 1.600 per ons troi atau US$ 1.650 per ons troi untuk melakukan buyback," tandasnya. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Pandemi virus corona memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga komoditas energi. Meski tertekan, harga batubara yang sudah bergerak di sekitar level bawah hanya turun tipis. Batubara menjadi komoditas yang memiliki kondisi tak gampang goyah walau diterpa oleh wabah virus korona. Berdasar pasar spot, harga batubara dengan kontrak pengiriman Mei 2020 pada kuartal I ditutup pada posisi US$ 67,10 per ton. Harga batubara turun 2,89% sepanjang kuartal pertama.
KONTAK PERKASA FUTURES - Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai, pergerakan harga batubara yang terbilang stabil itu disebabkan oleh jumlah permintaan yang juga stabil. Di samping itu, dengan tutupnya sejumlah pertambangan turut mendukung terjaganya harga batubara. Tak hanya itu, negara-negara importir batubara seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan menunjukkan tren positif dalam menangani wabah virus corona. Sehingga ekspor tetap berlangsung. PT KONTAK PERKASA - Itu terlihat dari konsumsi batubara oleh China yang mulai kembali sekitar 94% sejak adanya tindakan preventif menghadapi virus corona. Meski begitu, harga batubara di China terlihat masih melemah. “Harga batubara yang stabil ditopang oleh tingkat resiliensi Asia yang relatif tinggi,” kata Wahyu. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Namun, Wahyu tak menampik efek dari virus korona juga mempengaruhi pasokan dan permintaan dari batubara meski tak terlalu signifikan. Adanya gangguan pada sisi pasokan batubara di sejumlah negara eksportir seperti Afrika Selatan akibat virus korona cenderung menahan anjloknya harga. Sebagai informasi, Afrika Selatan telah memberlakukan lockdown sejak 27 Maret lalu. Wahyu melihat tantangan yang dihadapi oleh komoditas batubara saat ini masih bergantung pada penyebaran virus corona, terutama di Amerika Serikat (AS). Dengan penutupan sejumlah pertambangan batubara di AS akan berdampak pada menurunnya harga batubara negeri Paman Sam. Di samping itu, harga minyak juga akan turut mempengaruhi pergerakan harga batubara ke depan. Seandainya harga minyak terus menurun, akan berpotensi menekan harga batubara. Ditambah lagi dengan ancaman perlambatan ekonomi global juga menjadi hambatan bagi harga batubara. Wahyu bilang meski dari segi fundamental masih terbilang lemah, harga batubara tak mudah untuk anjlok. Ke depan, China memiliki peran yang penting dalam menjaga harga batubara. Diikuti dengan langkah yang akan diambil oleh National Development and Reform Commision (NDRC). Bila terlampau tinggi akan mengancam konsumen energi listrik. Sedang bila terlampau rendah akan mengancam produsen penghasil batubara. “Bicara komoditas batubara, China memegang peranan yang penting. Sehingga, ancaman untuk jatuh akan diintervensi dengan berbagai cara,” kata Wahyu. Wahyu memprediksi harga batubara ke depan masih akan tetap stabil. Wahyu menghitung harga batubara ke depan akan berada di rentang US$ 60 per ton–US$ 75 per ton. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Perak tak mampu keluar dari tekanan dan berujung menjadi komoditas logam dengan kinerja terburuk kedua sepanjang kuartal I-2020.
KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip Bloomberg, sepanjang triwulan I-2020, harga perak kontrak pengiriman Mei di Commodity Exchange terdepresiasi hingga 21,39% dari level US$ 18,01 menjadi US$ 14,16 per ons troi di akhir kuartal pertama tersebut. PT KONTAK PERKASA - Artinya, pelemahan perak pada periode Januari hingga Maret 2020 tersebut hanya kalah dari platinum, yang mendapat predikat komoditas logam mulia dengan pelemahan terdalam. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, pelemahan harga perak masih dipengaruhi oleh penyebaran virus corona. Terlebih, karakteristik harga perak mengekor pada harga emas. Sehingga ketika pergerakan si kuning terpapar sentimen negatif, otomatis turut melemah. “Sementara imbas virus corona kan membuat investor berburu dolar Amerika Serikat (AS) hingga membuat emas pun dijual. Harga emas yang sempat anjlok pada akhirnya turut membuat harga perak ikut anjlok,” kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (4/4). Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Emas yang dikenal sebagai aset safe haven terbaik nyatanya tak bisa unjuk gigi sepanjang kuartal I-2020 kemarin. Pada tiga bulan tersebut, padahal pasar tengah diselimuti kekhawatiran dan ketidakpastian imbas pandemi virus corona. Biasanya, momen tersebut merupakan saat terbaik bagi si kuning menunjukkan kemilaunya.
KONTAK PERKASA FUTURES - Sayangnya kinerja emas justru tidak terlalu mumpuni. Sepanjang kuartal I-2020 emas di Bursa Comex tercatat hanya tumbuh 3,97%. Kendati berkinerja lebih baik, emas logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) juga tidak mampu mencatatkan pertumbuhan dua digit. Emas batangan keluaran Antam mencatatkan return sebesar 9,19% pada kuartal I-2020. PT KONTAK PERKASA - Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan kurang mumpuninya kinerja emas seiring dengan beralihnya para investor untuk memburu uang tunai. Sehingga emas sebagai safe haven justru dijual oleh para investor guna mendapatkan uang tunai di tengah situasi saat ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES - “Ini yang membuat harga emas sempat terkoreksi cukup dalam karena investor serempak melakukan aksi jual. Investor saat ini lebih memilih memegang dolar AS ketimbang menyimpan emas,” jelas Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/4). Faisyal menambahkan, investor memerlukan uang tunai sebagai aset yang digunakan untuk menutup kerugian di instrumen investasi lainnya, misalnya saham. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga emas spot turun setelah kemarin melonjak 0,91%. Kamis (2/4) pukul 9.25 WIB, harga emas spot berada di US$ 11.585,68 per ons troi, turun 0,36% dari penutupan harga kemarin. Lonjakan harga emas yang terjadi kemarin disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memburuk. Aktivitas pabrik AS pada bulan Maret mencapai level terendah sejak tahun 2009. Sementara pembayaran gaji swasta pun turun untuk pertama kalinya sejak 2017.
KONTAK PERKASA FUTURES - "Penurunan makroekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mendorong investor ke aset riil seperti emas. Bank-bank sentral seluruh dunia melonggarkan neraca dan siap melonggarkan kondisi lebih lanjut untuk mitigasi dampak wabah corona," kata Soni Kumari, commodity strategist ANZ kepada Reuters. Kesiapan bank-bank sentral seluruh dunia ini akan menyebabkan suku bunga bertahan di level rendah untuk beberapa waktu ke depan. "Kondisi ini menyebabkan investasi emas menarik," imbuh Kumari. PT KONTAK PERKASA - Presiden AS Donald Trump memperingatkan warga AS bahwa dua pekan ke depan akan menjadi pekan terburuk di tengah penangangan virus corona yang menyebabkan Covid-19. Trump memperingatkan bahwa korban meninggal bisa mencapai ratusan ribu meski dengan langkah social distancing ketat. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Selasa lalu, Federal Reserve memperluas akses dolar AS bagi puluhan bank sentral pada masa krisis dengan memungkinkan penukaran US Treasury yang dimiliki bank-bank sentral tersebut dengan pinjaman overnight dolar AS. "Kenaikan harga emas masih jangka pendek secara teknikal, tapi ini mulai melemah pada pekan ini dan perlu dorongan naik lagi," kata Jim Wyckoff analis Kitco Metals dalam catatan yang dikutip Reuters. Wyckoff menambahkan bahwa resistance harga emas berada di US$ 1.612,40 dan US$ 1.625. Source : kontan.co.id |
AuthorKontak Perkasa Bandung Archives
February 2022
|