PT KP PRESS - Rupiah hari ini melemah di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate alias Jisdor. Pada Selasa (15/10), rupiah bertengger di level Rp 14.140 per dolar AS. Rupiah di pasar Jisdor hari ini melemah dibanding kemarin yang berada di level Rp 14.126 per dolar AS.
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs rupiah hari ini juga melemah di pasar spot. Mengutip Bloomberg, pada Selasa pagi pukul 10.06 WIB, rupiah tercatat melemah tipis 0,02% ke level Rp 14.143 per dolar AS.Sementara kemarin, rupiah di pasar spot ditutup pada Rp 14.140 per dolar AS. Sederet mata uang Asia lain juga senasib dengan rupiah pada pagi hari ini. Mulai dari rupee India, peso Filipina, hingga baht Thailand. PT KONTAK PERKASA - Kondisi berbeda dialami yen Jepang, dolar Hong Kong, dolar Singapura, won Korea Selatan yang sama-sama menguat terhadap USD. Ekonom Bank BCA David Sumual memprediksi untuk pada perdagangan hari ini rupiah diperkirakan belum akan bergerak banyak. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pasalnya pasar kemungkinan masih menunggu perkembangan geopolitik di Timur Tengah yang akan mempengaruhi harga minyak global. Sedangkan data eksternal sejumlah negara juga belum ada yang menarik.Ia memproyeksi, rupiah Selasa (15/10) bakal berada di kisaran Rp 14.110 per dollar AS hingga Rp 14.170 per dollar AS, dengan kecenderungan menguat tipis. Source : kontan.co.id
0 Comments
PT KP PRESS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019), di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,16% ke level 6.033,32. Pada pukul 09:30 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut sudah memperlebar penguatannya menjadi 0,66% ke level 6.063,44.
KONTAK PERKASA FUTURES - Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan yang juga sedang ditransaksikan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,96%, indeks Shanghai menguat 0,09%, indeks Hang Seng melejit 1,44%, indeks Straits Times terapresiasi 0,53%, dan indeks Kospi bertambah 0,91%. PT KONTAK PERKASA - Perkembangan yang oke dari gelaran negosiasi dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Untuk diketahui, kemarin (10/10/2019) waktu setempat AS dan China mulai menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Dalam negosiasi tingkat tinggi ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara delegasi AS dikomandoi oleh Kepala Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ikut berpartisipasi dalam delegasi yang dipimpin oleh Lighthizer. Pasca negosiasi di hari Kamis selesai digelar, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa negosiasi dengan China berlangsung dengan sangat baik dan dialog akan dilanjutkan pada hari ini. Selain itu, Trump juga diketahui akan bertemu dengan Liu He di Gedung Putih. Perkembangan tersebut jelas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Pasalnya, sebelumnya banyak beredar pemberitaan negatif terkait negosiasi dagang AS-China sehingga membuat pelaku pasar khawatir bahwa perang dagang justru akan tereskalasi pasca negosiasi selesai digelar. Pemberitaan dari South China Morning Post (SCMP) menyebutkan bahwa AS dan China tak menghasilkan perkembangan apapun kala perbincangan tingkat deputi digelar pada awal pekan ini. SCMP kemudian menyebut bahwa delelegasi pimpinan Liu He hanya akan menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi dengan delegasi AS selama satu hari dan akan kembali ke Beijing pada hari Kamis. Masalah transfer teknologi secara paksa yang ditolak untuk dirundingkan oleh pihak China menjadi dasar dari mandeknya perbincangan antar kedua negara, seperti dilaporkan oleh SCMP. Lebih lanjut, seorang sumber yang terlibat dalam negosiasi dagang AS-China mengatakan kepada CNBC International bahwa jadwal negosiasi dagang tingkat tinggi kini sudah menjadi tidak jelas, dengan negosiasi pada hari Jumat menjadi sebuah pertanyaan. Menurut sumber tersebut, salah satu skenario yang bisa terjadi adalah Wakil Menteri Keuangan China Liao Min tetap tinggal di Washington guna melanjutkan negosiasi, sementara Liu He bertolak ke China terlebih dulu. Opsi lainnya adalah negosiasi tingkat tinggi diakhiri pada hari Kamis. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Produsen batubara, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) masih akan memproduksi batubara secara agresif di sisa tahun ini meski harga komoditas tersebut kerap mengalami tekanan.
KONTAK PERKASA FUTURES - Sejak Oktober 2019 harga batubara acuan (HBA) turun ke level US$ 64,8 per metrik ton. Angka ini turun 1,5% (mom) dibandingkan HBA bulan September lalu yang dipatok sebesar US$ 65,79 per metrik ton. PT KONTAK PERKASA - Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman mengatakan, pihaknya tetap menyesuaikan diri dengan mekanisme HBA di pasar dan tidak mempermasalahkan naik-turunnya harga komoditas tersebut. "Kami tetap fokus pada peningkatan produksi dan penjualan," ujar dia, hari ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sembari menggenjot produksi, GEMS juga berupaya melakukan penghematan atau efisiensi biaya produksi seiring harga batubara yang masih rentan terkoreksi. Efisiensi dirasa perlu dilakukan oleh pihak GEMS. Sebab, di semester pertama lalu beban pokok penjualan perusahaan naik 11,73% (yoy) menjadi US$ 321,01 juta. Beban pokok penjualan terbesar berasal dari beban produksi yang melonjak 23,10% (yoy) menjadi US$ 282,58 juta. Hal ini berdampak pada penurunan laba bersih GEMS sebesar 47,48% (yoy) menjadi US$ 35,61 juta di paruh pertama 2019. Padahal, di periode yang sama perusahaan masih bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 491,64 juta atau naik 2,26% (yoy). Catatan Kontan, hingga semester pertama lalu, perusahaan telah memproduksi 12,5 juta metrik ton batubara. Hasil tersebut meningkat 39% secara tahunan dibandingkan semester pertama tahun lalu sebanyak 9 juta metrik ton. Saat itu, GEMS menargetkan produksi batubara bisa mencapai 20 juta metrik ton pada tahun ini. Artinya, capaian di semester pertama lalu sudah memenuhi 62,5% target perusahaan. Sudin menyampaikan, ruang peningkatan produksi batubara yang dilakukan GEMS masih sangat terbuka. Bahkan, secara total GEMS menargetkan mampu memproduksi sekitar 25--30 juta metrik ton batubara hingga akhir tahun nanti. "Kami yakin bisa mencapai produksi batubara hingga 30 juta metrik ton pada akhir tahun ini," ungkap dia. Source : kontan.co.id PT KP PRESS - Harga ekperkasa.com/mas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) bergerak naik.
KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam, Rabu (9/10) berada di Rp 762.000. Harga tersebut naik Rp 6.000 dari Selasa (8/10). PT KONTAK PERKASA - Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam naik lebih tinggi sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 687.000. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan sudah termasuk pajak: 0,5 gram: Rp 405.500 1 gram: Rp 762.000 5 gram: Rp 3.630.000 10 gram: Rp 7.195.000 25 gram: Rp 17.880.000 50 gram: Rp 35.685.000 100 gram: Rp 71.300.000 250 gram: Rp 178.000.000 500 gram: Rp 355.800.000 1.000 gram: Rp 711.600.000 Source : kontan.co.id KONTAK PERKASA FUTURES - Mayoritas harga komoditas logam industri turun selama kuartal III-2019. Komoditas-komoditas yang mengalami koreksi tersebut, antara lain timah, tembaga, dan aluminium. Harga nikel justru melesat di kuartal III-2019. Isu perlambatan global akibat perang dunia masih menjadi tema utama selama perjalanan kuartal III-2019.
PT KONTAK PERKASA - Mengutip dari Bloomberg, harga aluminium London Metal Exchange (LME) kontrak tiga bulanan hingga sepanjang kuartal III-2019 melemah 4,36% menjadi US$ 1.721,50 per metrik ton. Harga aluminium terus anjlok dari penutupan kuartal II-2019 yang sempat menyentuh di level US$ 1.800 per metrik ton. Berbeda tipis dengan aluminium, harga tembaga juga turun 4,47%. Hingga akhir kuartal III-2019 per 30 September 2019, harga tembaga ada di posisi US$ 5.993 per metrik ton. PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga timah justru mencatat koreksi yang terdalam. Harga komoditas ini merosot 15,41% pada kuartal ketiga. Harga timah saat ini sudah berada di posisi US$ 15.925 per metrik ton dari yang sebelumnya di awal kuartal III-2019 berada di posisi US$ 18.825 per metrik ton. Tak kompak, nikel menjadi salah satu logam industri yang justru meningkat. Selama kuartal III-2019, penguatan harga nikel cukup signifikan dengan sebesar 34,36%. Hal ini menjadikan harga nikel berada di level US$ 17.050,34 per metrik ton. Source : kontan.co.id KONTAK PERKASA FUTURES - Peluang kurs rupiah untuk melanjutkan penguatan di pekan depan kian terbuka dan melanjutkan penguatan rupiah pekan ini lantaran kurs dolar AS yang cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir.
PT KONTAK PERKASA - Jumat (4/10), rupiah ditutup menguat ke level Rp 14.138 per dolar AS, menguat 0,24% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.172 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,25% dari level Rp 14.173 per dolar AS pada Jumat (27/9). PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah ada di level Rp 14.135 per dolar AS, menguat 0,41% dari sehari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah di kurs tengah BI menguat 0,44%. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, sepekan ini rupiah menguat terhadap dolar AS. Penguatan didukung oleh sentimen global maupun domestik. Termasuk data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung buruk. Apalagi aktivitas jasa melambat, manufaktur terkontraksi, plus perang dagang dengan Uni Eropa (UE) sangat berisiko membuat perekonomian AS tersendat, bahkan bukan tidak mungkin jatuh ke jurang resesi. "Data AS yang buruk dan sentimen internal bakal mendorong kurs rupiah kembali menguat di pekan depan di kisaran Rp 14.100 per dollar AS hingga Rp 14.157 per dollar AS," jelas Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10). Dari sentimen internal, Ibrahim menjelaskan dengan parlemen yang menduduki kursi pimpinan baik di DPR, DPD dan MPR menjadi berkah tersendiri, karena dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro dengan kepentingan rakyat. Dengan begitu, tidak ada lagi interupsi/kritikan dari kubu parlemen sehingga pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan kembali fokus terhadap fundamental dan terus mengawasi perkembangan global akibat perang dagang dan rencana keluarnya Inggris dari Eropa atau Brexit. Source : kontan.co.id |
AuthorKontak Perkasa Bandung Archives
February 2022
|